Senin, 14 September 2015

Kanker kelenjar getah bening

Apa itu kelenjar getah bening ? pengertian kelenjar getah bening adalah bagian yang terpenting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Kelenjar getah bening membantu tubuh Anda mengenali dan melawan kuman, infeksi, dan zat-zat asing lainnya.

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi sebagai akibat dari paparan bakteri atau virus. Ketika kelenjar getah bening bengkak yang disebabkan oleh infeksi, ini dikenal sebagai limfadenitis. Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat terjadi karena kanker.

Fungsi kelenjar getah bening Anda memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk melawan virus, bakteri dan penyebab lain dari penyakit. Lokasi kelenjar getah bening bengkak yang umum pada beberapa tempat di tubuh Anda, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening di leher Anda, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak Anda, di bawah dagu Anda, juga di pangkal paha Anda.

Pengobatan kelenjar getah bening yang bengkak tergantung pada penyebabnya.


Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Dan Cara Mengobatinya


Sistem limfatik Anda terdiri dari jaringan organ, pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang terletak di seluruh tubuh Anda. Sebagian besar kelenjar getah bening Anda berada di kepala dan di leher Anda. Kelenjar getah bening yang sering membengkak berada di area ini, serta di ketiak dan area selangkangan.

Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah di suatu tempat di tubuh Anda. Ketika gejala getah bening Anda membengkak pada awalnya, Anda mungkin dapat melihat dan merasakan, ciri ciri penyakit kelenjar getah bening pada awal pembengkakan yaitu:
  • Lembut dan menyakitkan.
  • Benjolan kelenjar getah bening yang mungkin seukuran kacang polong atau kacang tanah, atau bahkan lebih besar.

Tergantung pada penyebab kelenjar getah bening Anda bengkak dan gejala penyakit kelenjar getah bening Anda, tanda-tanda dan gejala lain yang mungkin Anda alami antara lain:
  • Pilek, sakit tenggorokan, demam dan indikasi lain dari infeksi saluran pernapasan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening umumnya dapat terjadi di seluruh tubuh Anda - yang dapat menunjukan infeksi, seperti gejala HIV atau mononukleosis, atau gangguan kekebalan tubuh, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
  • Tungkai bengkak, mungkin menunjukkan penyumbatan sistem getah bening yang disebabkan oleh pembengkakan di kelenjar getah bening terlalu jauh di bawah kulit Anda
  • Mengeras dan pembengkakan berkembang cepat, menunjukkan kemungkinan tumbuhnya tumor kelenjar getah bening
  • Demam
  • Berkeringat di malam hari

Beberapa pembesaran kelenjar getah bening dapat kembali normal ketika kondisi yang mendasarinya, seperti infeksi kecil. Namun, temui dokter umum kelenjar getah bening Anda jika Anda khawatir atau jika pembengkakan kelenjar getah bening Anda sebagai berikut :
  • Telah muncul tanpa sebab yang jelas
  • Terus membesar atau telah muncul selama dua sampai empat minggu
  • Terasa keras atau kenyal, atau terasa sakit saat Anda menekannya
  • Disertai demam terus-menerus, berkeringat di malam hari atau penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  • Disertai dengan sakit tenggorokan atau kesulitan menelan dan bernafas

Definisi kelenjar getah bening

Benjolan kelenjar getah bening yang bentuknya kecil, bulat atau seperti kacang, merupakan sekelompok sel yang tertutup seperti oleh sebuah kapsul jaringan ikat. Sel-sel ini adalah kombinasi dari limfosit - yang menghasilkan partikel protein yang menangkap virus dan makrofag, yang memecah materi yang diambil. Limfosit dan makrofag menyaring cairan limfatik Anda karena berjalan melalui tubuh Anda dan melindungi Anda dengan menghancurkan bakteri atau virus.

Kelenjar getah bening berada dalam kelompok, dan setiap kelompok berada di area tertentu dari tubuh Anda. Anda cenderung dapat untuk melihat pembengkakan di daerah-daerah tertentu, seperti pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan Anda, di bawah dagu Anda, di ketiak dan di pangkal paha. Area dari radang kelenjar getah bening dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari.

Penyebab penyakit kelenjar getah bening pada umumnya adalah infeksi, terutama infeksi virus, seperti flu biasa. Namun, ada jenis lain dari infeksi kelenjar getah bening, termasuk kemungkinan penyebab adalah parasit dan bakteri, dan lain-lain. Ini termasuk:

Infeksi umum
  1. Radang tenggorokan
  2. Campak
  3. Infeksi telinga
  4. Gigi yang terinfeksi (abses)
  5. Mononukleosis
  6. Infeksi kulit atau luka, seperti selulitis atau erisipelas
  7. Human immunodeficiency virus (HIV) - virus yang menyebabkan penyakit AIDS

Infeksi yang jarang
  1. Tuberkulosis
  2. Infeksi menular seksual tertentu, seperti sifilis
  3. Toksoplasmosis — infeksi parasit yang dihasilkan dari kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi atau makan daging kurang matang

Gangguan sistem kekebalan
  1. Lupus - infeksi penyakit kronis yang dapat menargetkan sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru
  2. Rheumatoid arthritis - infeksi penyakit kronis yang menargetkan jaringan yang melapisi sendi (sinovium)

Kanker
  1. Limfoma - kanker yang berasal dalam sistem limfatik Anda
  2. Leukemia - kanker jaringan pembentuk darah tubuh Anda, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik
  3. Kanker lain yang telah menyebar (metastasis) menjadi kanker kelenjar getah bening

Mungkin, tapi jarang Penyebab lainnya adalah obat-obat tertentu, seperti anti kejang obat fenitoin (Dilantin), dan obat-obat pencegahan malaria, bukan obat untuk penyakit kelenjar getah bening.

Jika infeksi adalah penyebab dari pembengkakan kelenjar getah bening dan tidak diobati, komplikasi ini mungkin terjadi:
  • Pembentukan abses. Abses adalah kumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi. Nanah berisi cairan, sel darah putih, jaringan mati dan bakteri atau penyerang lainnya. Abses mungkin memerlukan pengobatan drainase dan antibiotik. Abses dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan jika terjadi pada organ vital.
  • Infeksi aliran darah (bakteremia). Infeksi bakteri di mana saja di tubuh Anda dapat berkembang menjadi sepsis, yang disebabkan oleh infeksi berat dari aliran darah. Sepsis dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian. Pengobatannya dengan rawat inap dan antibiotik intravena.

Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, Anda mungkin mulai dengan terlebih dahulu  menemui dokter. Namun, ketika Anda menelepon untuk laporan, Anda mungkin disarankan untuk mencari perawatan medis segera jika Anda mengalami gejala berat seperti kesulitan bernafas atau menelan.

Untuk mendiagnosa apa yang menyebabkan pembengkakan dan bahaya kelenjar getah bening Anda yang bermasalah, dokter Anda perlu:
  • Riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter ingin tahu kapan dan bagaimana tentang kelenjar getah bening Anda berkembang dan apakah Anda mengalami tanda-tanda atau gejala lainnya.
  • Pemeriksaan kelenjar getah bening pada fisik. Dokter Anda juga akan memeriksa kelenjar getah bening di dekat permukaan kulit Anda. Letak kelenjar getah bening dan tanda-tanda lain serta gejalanya akan memberikan petunjuk penyebab yang mendasari.
  • Tes darah. Tergantung pada dokter apa yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening Anda, tes darah tertentu dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi atau mengecualikan kondisi yang dicurigai. Tes khusus akan tergantung pada penyebab yang dicurigai, tetapi kemungkinan besar akan mencakup perhitungan darah lengkap, yang membantu mengevaluasi kesehatan Anda secara keseluruhan dan mendeteksi berbagai gangguan, termasuk infeksi dan leukemia.
  • Studi pencitraan. Sebuah sinar-X atau pemeriksaan computerized tomography (CT) dari posisi kelenjar getah bening yang terkena dapat membantu menentukan potensi sumber infeksi atau menemukan tumor.
  • Biopsi kelenjar getah bening. Jika dokter Anda tidak dapat melakukan diagnosis, mungkin akan membantu untuk menghilangkan sampel dari kelenjar getah bening atau bahkan seluruh kelenjar getah bening untuk pemeriksaan mikroskopis. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan biopsi eksisi. Jenis biopsi ini juga disebut biopsi bedah yaitu menghapus sebagian atau seluruh kelenjar getah bening melalui insisi untuk analisis. Seorang ahli bedah melakukan prosedur ini saat menggunakan anestesi lokal atau umum.


Cara mengobati kelenjar getah bening yang bengkak

Pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh virus dapat kembali normal setelah resolve infeksi virus. Antibiotik tidak berguna untuk mengobati infeksi virus. Penyakit kelenjar getah bening dan pengobatannya tergantung pada penyebabnya:
  • Infeksi. Pengobatan yang paling umum untuk pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah antibiotik. Jika penyakit kelenjar getah bening Anda karena infeksi HIV, Anda akan menerima pengobatan untuk kondisi itu.
  • Gangguan kekebalan tubuh. Jika pembengkakan kelenjar getah bening Anda adalah hasil dari kondisi tertentu, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, pengobatan diarahkan pada kondisi yang mendasarinya.
  • Kanker. Pembengkakan disebabkan oleh kanker akan memerlukan pengobatan untuk kanker. Tergantung pada jenis kanker, pengobatan untuk penyumbuhan kanker kelenjar getah bening mungkin melibatkan operasi kelenjar getah bening, radiasi atau kemoterapi.

Kanker Rahim

Mengetahui penyebab dan mengenali ciri ciri kanker rahim sejak dini sudah sepatutnya diketahui oleh para wanita. Pasalnya penyakit yang satu ini adalah salah satu jenis kanker yang sangat mematikan dan menjadi penyakit yang sudah sangat banyak merenggut nyawa para wanita. Maka dari itu sudah seharusnya kanker rahim atau kanker serviks ini ditangani sejak dini supaya bisa mencegah dampak paling buruk yang bisa terjadi, yaitu kematian. WHO sendiri mencatat setiap tahunnya ada ribuan wanita meninggal akibat penyakit yang satu ini. Pengetahuan masyarakat awam tentang penyakit ini masih sangat minim, karena kurangnya sosialisasi atau kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari informasi terkait dengan penyakit tersebut. Nah, pada artikel kali ini kami akan menyampaikan informasi mengenai apa penyebab penyakit ini, apa saja ciri ciri kanker rahim dan bagaimana cara mencegah kanker rahim. So, semoga artikel ini bisa menambah wawasan bagi Anda yang belum sepenuhnya paham mengenai apa itu kanker leher rahim atau kanker serviks ini.

Penyebab Penyakit Kanker Rahim Secara Umum

Sebelum mengetahui apa saja gejala atau ciri penyakit kanker rahim, Anda perlu tahu dulu apa saja hal atau fakor yang bisa mengakibatkan timbulnya kanker di mulut rahim ini. Sesuai dengan namanya, kanker rahim tentu saja menyerang dan menggerogoti kesehatan wanita terutama pada bagian organ kewanitaannya. Tepatnya di bagian leher rahim yang terletak diantara kemaluan wanita dan rahimnya. Nah, kanker yang satu ini secara umum disebabkan oleh infeksi virus yang masuk dari luar. Virus tersebut bernama Human Papilloma Virus (HPV) yang menginfeksi organ kewanitaan. Ada banyak sekali cara penularan atau perpindahan virus ini dari satu tempat ke tampat lainnya sehingga bisa sampai menginfeksi seseorang.
Beberapa diantaranya adalah bisa menular melalui cairan, melalui sentuhan kulit atau bahkan melalui media lain yang sudah digunakan oleh wanita yang terjangkit virus HPV. Contohnya adalah kamar mandi atau WC umum. Jika tempat tersebut tidak dibersihkan secara benar dan bersih, maka besar kemungkinan tempat tersebut bia menjadi tempat bersarangnya HPV yang akan siap menyerang siapapun wanita yang menggunakan WC tersebut. Maka dari itu hendaknya Anda lebih waspada dan selalu mencari WC yang bersih saat berada di tempat-tempat umum.
Nah, bukan hanya karena HPV yang berasal dari penderita lainnya saja penyebab yang bisa membuat Anda mengalami ciri ciri kanker rahim. Akan tetapi pola hidup yang tidak baik juga bisa menjadi salah satu pemicu yang sangat berbahaya. Misalnya saja wanita yang merokok, kurangnya asupan asam folat, vitamin C atau vitamin E. Bahkan Anda juga sangat tidak disarankan untuk berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan intim. Setialah kepada pasangan Anda supaya tidak berisiko terjangkit penyakit mematikan yang satu ini. Namun yang namanya penyakit, ternyata juga bisa menjangkit siapa saja yang sedang dalam kondisi sehat atau bahkan yang punya pola hidup sehat. Diantaranya adalah bagi para wanita yang menikah mudah dan sudah melakukan hubungan suami istri di usia 16 tahun atau kurang dari 16 tahun. Penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama pun bisa menjadi pemicu seseorang terjangkit kanker rahim. Lalu bagaimana gejala yang biasa dialami penderita kanker serviks atau kanker rahim ini?

Kanker Payudara

Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan warna kulit menjadi kemerahan patut diwaspadai sebagai indikasi kanker. Rasa gatal, kulit mengelupas, atau ruam di payudara selama berminggu-minggu juga perlu diwaspadai. Perubahan lain pada kulit payudara, seperti bengkak, kulit tertarik ke dalam, atau mengerut, juga harus dicurigai sebagai gejala.

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang meski hal ini jarang terjadi. Setiap benjolan di payudara sebaiknya perlu diwaspadai, terutama jika keluar cairan dari bagian puting.

Kanker payudara adalah jenis lain dari kanker yang terjadi pada jaringan sel payudara. Ketika sel abnormal membagi dan tidak terkontrol, mereka dapat menjadi besar dengan membentuk jaringan ekstra, atau tumor, yang dapat menjadi jinak atau ganas. Sel tumor jinak tidak menyebar ke jaringan tubuh yang lain, biasanya dapat diangkat dan tidak akan timbul kembali.

Sel tumor ganas (kanker) dapat menyebar ke jaringan tubuh yang terdekat dan melepaskan diri dari bentuk tumor primer menjadi bentuk tumor sekunder dimanapun di bagian tubuh.

Macam-Macam Kanker Payudara


Ada beberapa tipe umum kanker payudara :

• Infiltrating/Invasive Ductal Carcinoma (IDC) terjadi pada 65 sampai 85 persen kasus kanker payudara. Dimulai di sel saluran susu dan dapat menembus dinding saluran untuk menyerang jaringan yang berlemak. Dapat menyebar dengan darah atau getah bening. Dengan mammogram (pemotretan sinar X) biasanya terlihat sebagai jaringan yang tidak biasa, flek kecil atau keduanya. Muncul sebagai gumpalan yang biasanya terasa keras daripada jaringan disekitarnya.

• Infiltrating/Invasive Lobular Carcinoma (ILC) terjadi pada 5 sampai 10 persen kasus kanker payudara. Terdapat pada kelenjar penghasil susu, dan dapat menyebar ke jaringan lemak dan dimanapun pada tubuh. Dengan mammogram, dapat terlihat seperti IDC, tapi pemeriksaan fisik biasanya tidak menemukan adanya gumpalan yang keras – jaringan yang agak samara ketebalannya. Dapat terjadi lebih dari satu tempat di dada atau pada kedua dada secara simultan.

• Tiga subtipe slow-growing invasive adalah Medullary, Mucinous dan Tubular Carcinomas. Yang secara bersamaan terjadi pada 12 persen kasus kanker payudara. Mereka dapat diketahui dengan secara lebih baik dari pada kanker ganas lainnya.

• Inflammatory Carcinoma adalah subtipe IDC. Memiliki karakteristik payudara menjadi merah, bengkak dan terasa panas, dan kulit menebal dan dapat membentuk benjolan kecil. Ini terjadi karena pertumbuhan kanker yang cepat dan menyumbat jaringan getah bening. Pada 90 persen kasus, kanker telah menyebar pada jaringan getah bening saat terdiagnosa. Ini merupakan kanker yang agresif dan umumnya dilakukan perawatan dengan chemotherapy. Pembengkakan kanker terjadi pada satu dari empat persen kasus yang terjadi.

• Paget's disease dimulai pada saluran susu dan dapat menyebar pada puting susu dan areola, menyebabkan pengerasan. Jika tidak ada gumpalan yang terasa, dan biopsi menunjukkan tidak ada kanker ganas, itu pertanda baik. Perawarannya sama dengan kanker ganas lain.

• Tumor jaringan lunak: Tumor dapat terjadi di jaringan pendukung pada payudara. Tumor ini adalah jenis yang tidak umum.

Gejala Kanker Payudara


Tanda dan gejala kanker payudara antara lain :

  • Benjolan pada payudara atau terasa menebal dan berbeda dari jaringan di sekitarnya
  • Keluar darah pada puting susu
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Perubahan pada kulit payudara, contohnya lesung
  • Bentuk puting susu yang terbalik
  • Pengelupasan kulit puting susu
  • Kemerahan pada kulit payudara, seperti kulit jeruk

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab Kanker Payudara


Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker payudara. Dokter mengetahui bahwa kanker payudara terjadi ketika beberapa sel payudara mulai berkembang secara tidak normal. Sel-sel tersebut membagi lebih cepat daripada sel pada umumnya. Akumulasi sel ini membentuk tumor yang dapat menyebar pada payudara, jaringan getah bening atau bagian tubuh lain.

Kanker payudara paling sering dimulai pada saluran produksi susu. Dokter menyebut jenis kanker ini cancer invasive ductal carcinoma. Kanker payudara juga dapat dimulai dari lobulus (invasive lobular carcinoma) atau sel pada payudara.

Ilmuan mengidentifikasi hal yang dapat meningkatkan risiko anda memiliki kanker payudara. Tapi tidak jelas apa kenapa beberapa orang tidak memiliki faktor risiko mengalami kanker, sementara orang lain yang memiliki faktor risiko tidak pernah mengalaminya. Sepertinya kanker payudara disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan anda.

Kanker payudara karena keturunan


Dokter memperkirakan bahwa 5 sampai 10 persen kanker payudara berhubungan pada mutasi genetik pada generasi di dalam keluarga. Sejumlah gen rusak yang diwariskan dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang umum adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium.

Jika anda memiliki catatan keluarga yang kuat dengan kanker payudara atau kanker lain, tes darah dapat membantu mengidentifikasi BRCA yang rusak atau gen lain yang terdapat di dalam keluarga.

Faktor risiko Terkena Kanker Payudara


Faktor risiko adalah segala sesuatu yang membuat anda lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara. Tetapi memiliki satu atau bahkan beberapa faktor risiko tidak berarti anda akan mengalami kanker – beberapa wanita dengan kanker payudara tidak memiliki faktor risiko apapun yang diketahui daripada wanita lain.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara antara lain:

  • Wanita. Wanita lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara daripada laki-laki.
  • Bertambahnya usia. Risiko anda mengalami kanker payudara meningkat seiring usia. Wanita yang berusia lebih dari 60 tahun memiliki risiko lebih besar daripada wanita dengan usia yang lebih muda.
  • Catatan pribadi dengan kanker payudara. Jika anda memiliki kanker pada satu payudara, anda memiliki peningkatan risiko mengalami kanker pada payudara yang lain.
  • Sejarah keluarga dengan kanker payudara. Jika anda memiliki ibu, saudara perempuan atau anak perempuan dengan kanker payudara, anda memiliki peluang yang lebih besar terdiagnosa dengan kanker payudara. Tetapi secara umum mereka yang memiliki kanker payudara tidak memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara.
  • Gen keturunan yang meningkatkan risiko kanker. Mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara dapat menurun dari orang tua kepada anak. Mutasi gen yang dimaksud adalah BRCA1 dan BRCA2. Gen tersebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker lain, tetapi mereka tidak membuat kanker pasti terjadi.
  • Terkena radiasi. Jika anda menerima perawatan dengan radiasi pada dada saat anak-anak atau orang dewasa yang muda, anda lebih memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara di kemudian hari.
  • Obesitas. Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko anda mengalami kanker payudara.
  • Datang bulan yang dimulai pada usia lebih muda. Masa datang bulan yang dimulai sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Menopause yang dimulai pada usia yang lebih tua. Jika masa menopause anda dimulai setelah usia 55 tahun, anda akan memiliki kemungkinan lebih mengalami kanker payudara.
  • Memiliki anak pertama pada usia yang lebih tua. Wanita yang baru memiliki anak setelah usia 35 dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Terapi hormon postmenopausal. Mereka yang menggunakan pengobatan terapi hormon yang mengkombinasikan esterogen dan progesterone untuk mengobati tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
  • Minum alkohol. Minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara.


Pencegahan Kanker Payudara


Pada saat ini kanker payudara tidak dapat dicegah, tapi dapat didiagnosa lebih awal dari sebelumnya. Diagnosa awal mungkin dengan mammography secara rutin dan pemeriksaan awal pada luka yang dicurigai. Semakin awal kanker diketahui, semakin besar peluang untuk disembuhkan.

  • Berikut ini adalah cara yang mungkin dapat menolong mencegah kanker payudara:
  • Diet rendah lemak (kurang dari 20 persen), dengan cukup buah dan sayuran, dan menjaga berat badan ideal.
  • Ketika kanker ditemukan dan ditangani secara dini, akan ada lebih banyak pilihan pengobatan yang dapat diambil dan memiliki peluang lebih baik untuk sembuh.
  • Diantara check-ups klinis, lakukan breast self-exam (BSE) bulanan. Setiap payudara wanita berbeda, dan berubah seiring usia, siklus menstruasi, kehamilan, menopause, atau penggunaan pil KB atau hormon lain. Mungkin akan normal jika pada payudara anda terasa gumpalan, bengkak atau perih pada waktu tertentu, seperti sebelum terjadinya kehamilan.
  • Menyusui mungkin akan sedikit menurunkan risiko, khususnya jika berlanjut untuk 18 sampai 24 bulan. Olahraga berat pada saat usia muda dapat memberikan perlindungan yang lama. Bahkan aktifitas fisik ringan pada saat dewasa dapat menurunkan risiko.

Kanker Serviks

Sekilas tentang kanker serviks?
Kanker serviks – Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.

Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.

Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
  • munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
  • keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
  • perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • penurunan berat badan drastis.
  • Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
  • juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang,” ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
  • tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
  • rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
  • dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
  • dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh?

Kanker Hati

Penderita kanker hati umumnya adalah lansia. Kanker hati primer adalah kanker yang berawal di organ hati dan termasuk jenis kanker yang berpotensi fatal. Selain kanker hati primer yang muncul di dalam hati, ada juga yang dikenal dengan kanker hati sekunder yang bermula di bagian tubuh lain, seperti usus, sebelum menyebar ke hati.

Banyak Terjadi di Negara-negara Berkembang     

Kanker hati adalah tipe kanker paling umum kelima di antara laki-laki dan ketujuh di antara wanita. Sekitar 85% kasus kanker hati di dunia terjadi di negara-negara yang masih berkembang. Penyebab tingginya kasus kanker hati di negara-negara yang masih berkembang adalah tingginya kasus hepatitis B dan C di negara-negara tersebut, termasuk di Indonesia.
Kanker hati-Alodokter
Sebanyak 59% kasus kanker hati di negara yang masih berkembang disebabkan oleh hepatitis B dan 33% oleh hepatitis C. Sedangkan di negara-negara yang sudah maju seperti negara-negara di Eropa, penyebab utama kanker hati adalah konsumsi alkohol yang tinggi dan obesitas yang meningkat.
Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 33.000 kasus baru kanker hati setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penderita hepatitis B dan C yang saat ini mencapai 30 juta jiwa.

Fungsi Penting Organ Hati

Dengan ratusan fungsi yang dijalankan, hati menjadi salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia. Kanker hati dikategorikan sebagai penyakit serius akibat terhambatnya fungsi-fungsi hati tersebut, bahkan benar-benar menghentikannya.  Berikut ini adalah beberapa fungsi terpenting dari hati:
  • Menghilangkan racun dari tubuh
  • Mencerna protein dan lemak
  • Memproduksi cairan penghancur lemak (empedu) yang membantu pencernaan
  • Membantu mengontrol penggumpalan darah

Mengenali Gejala Kanker Hati

Gejala penyakit ini biasanya berbentuk  umum atau kurang spesifik seperti misalnya kelelahan dan mual. Banyak orang yang baru merasakan gejala secara jelas setelah kanker mencapai stadium lanjut. Gejala kanker hati meliputi:
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Mual-mual
  • Muntah
  • Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh manusia)

Sirosis: Penyebab Utama Kanker Hati

Penyebab pasti kanker hati masih belum diketahui, tetapi penyakit ini diperkirakan berkaitan dengan kerusakan jaringan sel-sel hati, seperti penyakit hati sirosis. Penyakit sirosis dapat disebabkan oleh:

Infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C

  • Penyalahgunaan alkohol – mengonsumsi minuman keras lebih dari jumlah yang direkomendasikan.
  • Obesitas dipercaya juga dapat meningkatkan risiko kanker hati karena berkaitan erat dengan penyakit perlemakan hati non alkoholik (Non Alcoholic Fatty Liver Disease = NAFLD).
Diagnosis Kanker Hati Sedini Mungkin
Jika dokter umum mencurigai atau mendiagnosis Anda telah terkena kanker hati, Anda akan dirujuk ke rumah sakit spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat penyakit ini terdiagnosis, semakin efektif penanganan yang diberikan.
Pada kenyataannya hanya 1 dari 5 orang yang dapat bertahan hidup, setidaknya setahun setelah didiagnosis mengidap kanker hati. Dan hanya 1 dari 20 pengidap yang dapat bertahan hidup setidaknya lima tahun. Hal ini dikarenakan sebanyak 9 dari 10 penderita baru didiagnosis ketika kanker sudah ada pada stadium lanjut. Pada kebanyakan pengidap, kanker telah berkembang terlalu parah untuk disembuhkan.
Maka agar kanker hati dapat terdiagnosis lebih dini, orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit tersebut disarankan untuk memeriksakan diri secara rutin dan teratur. Kelompok orang yang berisiko tinggi ini adalah mereka yang positif terinfeksi hepatitis C atau yang pernah mengidap sirosis. Manfaat dari pemeriksaan rutin adalah untuk mendiagnosis kanker hati pada stadium awal, yaitu saat pengobatan untuk kepulihan total lebih memungkinkan.

Tiga Alternatif Pengobatan Kanker Hati

Stadium kanker menentukan jenis penanganan apa yang akan diberikan pada penderita. Jika kanker yang terdiagnosis sudah terlanjur pada kondisi stadium lanjut, perawatan hanya ditujukan untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien selama sisa hidupnya. Tapi lain halnya jika kanker bisa terdiagnosis sebelum berkembang lebih parah, maka kondisi tersebut lebih memungkinkan untuk ditangani.
Setidaknya ada tiga cara dalam mengobati kanker hati. Yang pertama adalah ablasi frekuensi radio, yaitu penggunaan sebuah perangkat listrik yang khusus digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang ada di organ hati. Kedua adalah operasi reseksi, yaitu proses pengangkatan bagian-bagian tertentu dari organ hati yang terinfeksi. Yang ketiga adalah transplantasi hati, yaitu mengganti organ hati penderita dengan organ hati dari pendonor.

Mencegah Kanker Hati dengan Hidup Sehat

Risiko kanker hati dapat dikurangi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dan olahraga teratur agar tubuh terhindar dari obesitas, serta menghindari konsumsi minuman keras dan rokok.
Selain itu, Anda juga bisa menghindari risiko terinfeksi hepatitis B dan C dengan vaksinasi dan berhubungan seksual secara aman. Jika Anda ingin menindik atau menato tubuh, pastikan untuk melakukannya di tempat yang memiliki alat-alat dengan tingkat kesterilan yang terjamin.